Rabu, Desember 21

Efek Nganggur Selama Liburan

Entahlahh kenapa tiba-tiba saya terbangun tengah malam, dan bergerak meraba-raba tuts(?)ehm.. maksudnya keyboard di laptop saya.#efekpengangguran. Gak enak ya jadi pengangguran, mau ngapain-ngapain aja bingung. Haha. Oh iiya, besok saya dan murid-murid YPK lainnya bagi rapot. Dag dig dug pastinya. Soalnya ini kan nilai semester yang terakhir dikirim untuk SNMPTN UNDANGAN.

Sebenernya kemaren udah liat nilai di sisko sih, sampe ngereload berkali-kali karena account siskonya Amel udah lengkap nilainya tapi punya saya sendiri belom. L

Setelah mereload hampir 10 kali akhirnya didapatkanlah nilai yang lengkap *kecuali fisika. Alhamdulillah sesuatuk.Bingung juga mau seneng atau cemberut, tapi mudah-mudahan nilai fisika yang belom diinput sama bapaknya membahagiakan. Hehe.

Oh iya, belakangan saya sempat galau mikir, kenapa waktu berjalan begitu cepat. Sebentar lagi, yak saya ulangi sekali lagi sodara-sodara SEBENTAR LAGI (red:4 bulan lg) saya lulus sekolah, dan artinya saya sudah tidak menjadi siswa lagi, tetapi menjadi MAHAsiswa. Haha. Kebayang gak, jadi siswa aja masih sering galau apalagi jadi maha-nya siswa. Haha. #pengaruhkubus. But, it's ok because this's the time that i 've been waiting for. Wait for what? Yup, waiting to know what i am going to be. Waiting to be conscious of what Alloh's will.

Entahlah terkadang saya juga sering berpikir tentang itu sampai berkali-kali, dan mulai menyadari bahwa saya dituntut semakin dewasa dalam hal menentukan hidup saya kedepan. 12 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah proses, setidaknya ada sesuatu yang bisa diingat sebagai batu loncatan. Mengingat masa SD, SMP, SMA membuat saya merasa semakin mengerti bahwa betul apa kata Pak Mario Teguh.

"Keberhasilan itu, dicapai dengan menaiki tangga yang disebut proses kehidupan".

-Mario Teguh-

Setuju! Jadi inget masa-masa SD kalau sumatif selalu sekelas aksel sumatif sendirian. Padahal yang lain libur. Oh iya, pengen deh abis lulus SMA buat reuni AKSELERASI 2003-2005, walaupun para penghuninya udah mencar. Udah 7 tahun kita gak sekelas. Haha. Miss you guys!


 

Kalo masa-masa SMP ingetnya cuman pas kalo abis sumatif kamar udah kayak gudang, dan saya suka jengkel misalnya itu diberesin, soalnya ntar bingung letaknya dimana. Haha. Ibu sampe bilang kamar perempuan kok kayak gudang. Hehe. Emang gudang kok *gudang ilmu. #ngeles.


 

Hm.. masa SMA, orang bilang masa SMA adalah jaman terbahagia seseorang menjadi siswa. Ada benernya juga, dimana kita merasa punya senioritas lebih dibanding tingkat yang lain(menurut saya). Dan juga masa-masa mulai mengenal galau. Ya, kayak saya gini galau gara-gara nilai sumatif, UN, SNMPTN. Tapi biasanya tuh ya anak SMA yang normal biasanya galaunya gak cuman gara-gara itu. Tapi galau karena biasanya anak SMA udah pada tau cinta-cintaan. Haha. Tapi kayaknya mau SD, SMP, SMA cinta-cintaan gak berlaku untuk saya *curhat boleh dong. Berarti silogismenya adalah saya adalah anak SMA yang tidak 'kurang' normal. Kalo ditanya kenapa. Saya juga binggung. Bayangin aja selama 16 tahun hidup, gak pernah sekalipun smsan- atau yang sebagainyalah sama seseorang yang yaa you know lah. I'm feeling like an abnormal when I told somepeople that i'd never getting crush with someone. Mungkin sebagian orang berpikir hal itu sangat tidak mungkin. Namun itulah saya, saya hanya tertarik memandang beberapa orang(red:lawan jenis) karena kelebihannya, bukan karena saya mempunyai perasaan yang lebih atau bahasa jawanya in love. Menurut saya cinta terlalu rumit untuk dipahami oleh seorang anak seperti saya. Dan wikipedia. mengakuinya gak percaya?

"Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Def: Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit."

-Wikipedia.org-