Minggu, Mei 22

Cerita sederhan tentang terimakasih, olimpiade, dan merenungi FKUI.

HELLO-the universe! (?)

Belakang ini saya sering update blog yang jablay ini, hha. Biasa....kalau anak muda(ce’elaak) lagi galau, letih, dan kawan-kawan seperjurusannya itu sedang melanda pelampiasan terakhir yang biasa dilakuin apalagi kalo bukan nyalain laptop-buka blog-dan cerita saammpeee puasss. Maaf ya kalo pada bosen. Hhe

=STORY #1 : GOMAWO!

Pertama aku bilang makasih buat mbak f***h yang udah membaca postingan saya yang super-duper-menggalaukan (hiperbola bgt sih!). hhe. Saya hanya berusaha untuk tetap pada jalur yang sudah saya pilih dari awal, jadi semoga saja saya kuat menghadapi ‘side effects’ dari pendirian saya tsb nantinya. Jadi buat f***h yang sabar ya kalau ngeliat temenmu yang satu ini sering galau di kelas. Semoga kita sekelas lagi pas kelas tiga, hha itung-itung pelatihan menjadi orang yang lebih sabar(emang si f***h ini sabaaarr bgt, selaiin ga bisa marah dia juga sabaaar bgt kalo minumannya diabisin sama p*p*t)hhe . peace ya!


=STORY #2 : PREPARE FOR ASTRONOMI PROVINCE OLYMPIAD

Alhamdulillah ya Allah. Akhirnya tes kota untuk OSN udah selesai dan sekarang kami ber 12 silahkan liat artikelnya) di karantina untuk mempersiapkan diri supaya bisa lolos menjadi 30 besar di provinsi untuk melaju menjadi peserta Olimpiade Nasional di Manado. Tanggal 6-7 rencanaya kami akan berjuang di ibukota provinsi Kaltim, Samarinda. Meskipun nantinya saya bercita-cita menjadi dokter-yang gak ada nyambung-nyambungnya sama Astronomi sama sekali, tapi saya tetap bertekad untuk bisa menorehkan prestasi di tingkat provinsi. Mohon Doanya yaa! Toh menjadi manusia yang kaya ilmu tidaklah akan menjadikan orangtsb merugi, justru Islam sangat menghargai dan menjunjung tinggi orang-orang yang berilmu. Saya sebenarnya terinspirasi dengan kisah Ibnu Sina, dimana ia sudah mempelajari ilmu kedokteran pada usia 16, dan ia tidak hanya menguasai ilmu kedokteran namun juga pakar dalam bidang agama, filsafat, logika, matematika, astronomi dan musik. Selain itu beliau juga seorang pustakawan dan psikiater yang handal. Kalau kata Pak Mariio Teguh nih yaa “SUUUEEPEERR”. Haha.

=STORY #3 : MEMBACA KISAH SUKSES DAN PERJUANGAN KAKAK-KAKAK UNTUK MASUK FKUI

Kemaren sore sempet mikir tentang bahagaiaanyaa kakak kelas saya yang baru saja menerima kabar SNPTN jalur undangan jalur seleksi raport yang mereka kirimkan diterima. Dan sebanyak 50 orang dari SMA YPK mendapatkan kursi di sana (silahkan liat artikelnya). Selamat kepada kakak-kakak kelas saya yang sudah diterima di PTN pilihannya, bagi yang belum, masih ada jalur yang lainnya yaitu SNPTN jalur tulis. Semangat! 
Sebentar lagi naik ke kelas 12, huuufffhh.. perjuangan yang sesunggunhnya akan mulai dipertunjukkan. Harus! Walaupun Cuma mimpi bisa masuk UI jurusan kedokteran umum pula, tapi keoptimisan harus dibangun mulai sekarang. Meskipun itu harus dibayar dengan kerja yang luar biasa, saya rela. Demi sebuah tiket menuju pilihan hidup di masa depan. Bermodalkan mimpi,nekat, kerja, doa, restu, dan otak yang akan saya kuras semaksimal mungkin (krn saya memang bukan orang ber-IQ tinggi, dan IQ tidak menentukan nasib dan takdir saya) maka.. saya bulatkan tekad saya untuk meraih mimpi tersebut.

Melihat cerita-cerita yang saya baca tentang bagaimana susahnya mendapaktak tiket masuk ke FKUI, yan terkenal dengan standar yang tinggi se-Indonesia itu. Ada yang sampai mengikuti PMDK, SIMAK UI, dan akhirnya di SNMPTN yang direbutkan oleh banyak orang, kakak UI tsb akhirnya bisa masuk ke Universitas impiannya. Benar-benar orang yang tangguh dan layak berada di sana.
Ada juga cerita lainnya, dimana kakak tersebut tidak bercita-cita ingin masuk jurusan kedokteran, bahkan dia benci biologi, dia ingin masuk teknik pergasan agar bisa mewujudkan impiannya menemukan energi alternatif untuk indonesia. Dia cinta kimia dan fisika sejak sma, namun ternyata pendiriannya goyah sampai akhirnya ia menentukan nasib di fakultas Kedokteran UI, hanya dengan sekali tes, kalo ak salah jalur SNPTN tulis atau PMDK gituu.. dia akhirnya resmi menjadi Mahasiswa FKUI. Jalan yang tak pernah terpikirkan olehnya selama ini.. bagaimana dengan saya sendiri? Hhh.. entahlah. Saya akan berusaha, dan hasilnya? ? semoga yang terbaik yang saya dapat nanti. Aminn..

Jadiii .. itulah serentetan cerita saya malam ini. Sekian dulu, hhe mau baikin printer , buat ngeprint soal astro. BYE!

-RAINY NIGHT MAKES MY HOPE CLOSER TO SEE THE SUNRISE TOMORROW –
! FIGHTING!

Selasa, Mei 17

Apa yang salah dengan prinsip?

Sering saya berfikir berkali-kali kenapa saya mempunyai prinsip seperti itu? Bukankah prinsip tersebut justru membawa saya pada rentetan kegagalan yang sedang saya alami? Apakah sudah pantas anak kemarin sore seperti saya memiliki prinsip itu, dan menjadi tampak sedikit idealis diantara remaja yang lainnya? Beitu banyak rentetan pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada-Nya malam nanti. Waktu khusus yang saya sediakan untuk ‘curhat’ dan sekedar membasuh mata.


Setelah rentetan kegagalan yang saya alami belakangan membuat saya banyak bertanya terhadap diri saya, “Sampai kapan saya mampu bertahan?”.

Sampai kapan saya bisa sabar menerima nilai-nilai yang terus menurun, pandangan sinis orang terhadap saya, melihat kebahagian orang lain diatas keterpurukan nilai sendiri dan godaan untuk goyah pada prinsip.

Ya, bukan lusa, bulan lalu, atau semester lalu prinsip ini menjaga hati saya untuk tetap ‘lurus’ pada jalurnya. Tapi Sejak kecil , orang tua saya terutama Bapak saya mengajari dan menanamkan bahwa “hidup ini harus sederhana dan apa adanya. Bertindak, berbicara, dan berpikir jujur.”

Sejenak kata-kata itu yang terngiang di telinga saya, pada saat teman-teman mengerjakan soal ulangan dengan gaya anak SMA yang ‘sebenarnya’. Mungkin dalam pikiran teman-teman saya, kenapa saya begitu idealis , sok suci, pelit, sombong dsb. Sudah menjadi makanan ringan buat saya apabila teman-teman saya tadi mengatai saya seperti itu.

Saya hanya ingin dan hanya bisa memberikan sebuah kepercayaan ,kepada orang tua saya. Tidak lebih dari sebuah kejujuran terhadap nilai-nilai yang terpampang di rapor saya nanti. Cuma itu. Apakah itu salah? Bukan pelit sombong atau sok suci, Saya tidak inging melawan hati nurani saya. Dan saya hanya tidak bisa membohongi banyak pihak. Diri sendiri, orang tua, guru, dan Allah, yang menciptakan saya dalam berbagai macam kenikmatan sekarang.


Saya memang ambisius, saya ingin menjadi yang terbaik. Tapi ... untuk yang pertama kalinya air mata saya jatuh karena saya harus gagal sendiri demi memegang prinsip. Mungkin sebelumnya saya cukup kuat untuk menahannya keluar, sampai bendungan yang saya bangun, motivasi yang saya buat sudah tidak sanggup lagi menahan bulir air mata yang terus jatuh...


saya ucapkan terimakasih yang sangat besar,kepada seseorang yang telah memberikan pelajaran hidup kepada saya, ketika saya mulai goyah untuk tetap menjaga nilai kejujuran, ketika saya mulai tergoda untuk mengikuti arus “Lakukan Apapun” . terimakasih untuk mengatakan “bangga” kepada seorang yang sedang gagal dan jatuh seperti saya... karena gagal di dunia bisa ditebus, tapi menjadi orang gagal di sisi Allah susah di hapus. Semoga rahasia Allah ada dibalik kegagalan saya kali ini.. Amin.